Dengan nama Allah, maha pengasih maha penyayang.
Tiada kata yang yang pantas Kita ucapkan selain rasa syukur Kita kepada Allah SWT. Allah SWT yang masih memberikan Kita ni'mat segala ni'mat. Ni'mat Islam, ni'mat Iman, sampai ni'mat sehat yang tidak bisa Kita hitung sampai detik ini. Semoga ni'mat-ni'mat tersebut bisa lebih mendekatkan Kita kepada Allah SWT.
Shalawat serta salam mari Kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah Manusia Revolusioner yang berhasil mengubah zaman kebodohan menjadi zaman kecerdasan, zaman kegelapan menjadi zaman terang benderang. Minad dzulumati ilan nuur. Semoga syafaatnya sampai kepada keluarganya, sahabatnya, tabiin, tabiut, sampai kepada Kita selaku Umatnya.
Para pembaca yang budiman. Alhamdulillah Kita bisa memasuki bulan suci Ramadhan 1439 H. Bulan yang penuh berkah, bulan maghfirah, bulan yang ditunggu-tunggu, bulan yang didalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan [Lailatul Qodr], dan bulan yang menguntungkan bagi seluruh umat Manusia.
Karna kesempatan ini adalah kesempatan emas bagi Kita yang belum tentu bisa dirasakan oleh Saudara-saudara yang lain. Maka dari itu kesempatan ini sayang jika Kita tidak manfaatkan. Rugi Kita jika tidak mengoptimalkan.
Para pembaca yang budiman. Penulis akan bercerita tentang puasa dua hewan yang menarik. Ternyata puasa [Shaum] tidak hanya dilakukan oleh Manusia, tetapi hewan pun demikian. Contohnya adalah Ular dan Ulat
Cerita pertama adalah Ular. Ular adalah salah satu hewan yang berpuasa. Puasanya ular semata-mata untuk proses bertahan hidup [Shedding]. Ular berpuasa [Menyendiri, tidak makan dan tidak minum] untuk proses pergantian kulit, dengan itu ular bisa bertahan hidup. Ular berpuasa pada waktu tertentu sebagaimana Kita.
Cerita kedua tentang Ulat. Ulat juga salah satu hewan yang berpuasa dalam waktu tertentu. Ulat berpuasa untuk mengubah dirinya.
Kemudian apa yang menjadi menarik pada cerita kedua puasa hewan tersebut?, tentu Penulis mempunyai maksud. Tidak hanya sebuah cerita. Pada cerita kedua puasa hewan tersebut memiliki perbedaan. Berikut perbedaannya:
1. Ular berpuasa tidak memiliki banyak perbedaan dari sebelum dan sesudah puasa
2. Ular kulitnya tetap sama dari sebelum dan sesudah puasa.
3. Ular makanannya pun tetap sama dari sebelum dan sesudah puasa
4. Habitat ular pun demikian, tetap sama dari sebelum dan sesudah puasa
5. Ular tidak berganti nama atau status dari sebelum dan sesudah puasa
Sedangkan bedanya dengan puasa Ulat adalah:
1. Ulat berpuasa memiliki banyak perbedaan dari sebelum dan sesudah puasa
2. Ulat kulit atau tubuhnya berbeda dari sebelum dan sesudah puasa.
3. Ulat makanannya pun berbeda dari sebelum dan sesudah puasa. Sebelum berpuasa Ulat memakan dedaunan dan ranting. Sesudah berpuasa Ulat memakan intisari bunga pada tanaman
4. Habitat ulat pun demikian, berbeda dari sebelum dan sesudah puasa. Sebelum berpuasa Ulat berada di pepohonan, bahkan menjadi hama. Sesudah berpuasa Ulat berada di antara bunga-bunga
5. Ulat berganti nama atau status dari sebelum dan sesudah puasa menjadi Kupu-kupu
Jika Kita bisa mengambil nilai, ibrah [Pelajaran], dan hikmah pada dua cerita tersebut. Sungguh ini akan menjadi bekal Kita dalam menjalani ibadah shaum, ataupun ibadah Ramadhan yang lainnya. Sesungguhnya Puasa Kita sama dengan puasa dua hewan tersebut. Hanya yang membedakannya adalah niat dan tujuan puasa itu sendiri.
Di dalam Al quran surat al baqarah ayat 183 tegas dijelaskan tujuan puasa:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْکُمُ الصِّيَامُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِکُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,"
Dari ayat tersebut secara gamblang tujuan puasa Kita. Lantas bagaimana hubungannya dengan dua cerita tersebut?.
Penulis sudah mengatakan dari awal bahwasanya puasa Kita dengan ular dan ulat sama secara hakikat. Sesungguhnya contoh hasil puasa dua hewan tersebut adalah pilihan bagi Kita untuk motivasi Kita terhadap ibadah Ramadhan 1439 khususnya ibadah shaum ramadhan. Selama 1 bulan kita berpuasa apakah Kita mau yang hasilnya seperti ular yang tidak banyak perbedaan dari sebelumnya dan sesudah puasa. Atau seperti ulat yang punya banyak perbedaan dari sebelum berpuasa dan sesudah puasa.
Pergantian nama atau status yang diraih ulat menjadi kupu-kupu, menurut Penulis ini kesuksesan yang kita selaku muslim idam-idamkan. Kupu-kupu itu ibarat Taqwa yang Allah berikan sesuai Wahyu-Nya.
Demikian cerita pendek yang panjang akan hikmah. Cerita sempit yang luas akan makna. Semoga bisa kita terapkan nilai-nilai positif yang terdapat pada cerita tersebut
Wallahualam
Tiada kata yang yang pantas Kita ucapkan selain rasa syukur Kita kepada Allah SWT. Allah SWT yang masih memberikan Kita ni'mat segala ni'mat. Ni'mat Islam, ni'mat Iman, sampai ni'mat sehat yang tidak bisa Kita hitung sampai detik ini. Semoga ni'mat-ni'mat tersebut bisa lebih mendekatkan Kita kepada Allah SWT.
Shalawat serta salam mari Kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah Manusia Revolusioner yang berhasil mengubah zaman kebodohan menjadi zaman kecerdasan, zaman kegelapan menjadi zaman terang benderang. Minad dzulumati ilan nuur. Semoga syafaatnya sampai kepada keluarganya, sahabatnya, tabiin, tabiut, sampai kepada Kita selaku Umatnya.
Para pembaca yang budiman. Alhamdulillah Kita bisa memasuki bulan suci Ramadhan 1439 H. Bulan yang penuh berkah, bulan maghfirah, bulan yang ditunggu-tunggu, bulan yang didalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan [Lailatul Qodr], dan bulan yang menguntungkan bagi seluruh umat Manusia.
Karna kesempatan ini adalah kesempatan emas bagi Kita yang belum tentu bisa dirasakan oleh Saudara-saudara yang lain. Maka dari itu kesempatan ini sayang jika Kita tidak manfaatkan. Rugi Kita jika tidak mengoptimalkan.
Para pembaca yang budiman. Penulis akan bercerita tentang puasa dua hewan yang menarik. Ternyata puasa [Shaum] tidak hanya dilakukan oleh Manusia, tetapi hewan pun demikian. Contohnya adalah Ular dan Ulat
Cerita pertama adalah Ular. Ular adalah salah satu hewan yang berpuasa. Puasanya ular semata-mata untuk proses bertahan hidup [Shedding]. Ular berpuasa [Menyendiri, tidak makan dan tidak minum] untuk proses pergantian kulit, dengan itu ular bisa bertahan hidup. Ular berpuasa pada waktu tertentu sebagaimana Kita.
Cerita kedua tentang Ulat. Ulat juga salah satu hewan yang berpuasa dalam waktu tertentu. Ulat berpuasa untuk mengubah dirinya.
Kemudian apa yang menjadi menarik pada cerita kedua puasa hewan tersebut?, tentu Penulis mempunyai maksud. Tidak hanya sebuah cerita. Pada cerita kedua puasa hewan tersebut memiliki perbedaan. Berikut perbedaannya:
1. Ular berpuasa tidak memiliki banyak perbedaan dari sebelum dan sesudah puasa
2. Ular kulitnya tetap sama dari sebelum dan sesudah puasa.
3. Ular makanannya pun tetap sama dari sebelum dan sesudah puasa
4. Habitat ular pun demikian, tetap sama dari sebelum dan sesudah puasa
5. Ular tidak berganti nama atau status dari sebelum dan sesudah puasa
Sedangkan bedanya dengan puasa Ulat adalah:
1. Ulat berpuasa memiliki banyak perbedaan dari sebelum dan sesudah puasa
2. Ulat kulit atau tubuhnya berbeda dari sebelum dan sesudah puasa.
3. Ulat makanannya pun berbeda dari sebelum dan sesudah puasa. Sebelum berpuasa Ulat memakan dedaunan dan ranting. Sesudah berpuasa Ulat memakan intisari bunga pada tanaman
4. Habitat ulat pun demikian, berbeda dari sebelum dan sesudah puasa. Sebelum berpuasa Ulat berada di pepohonan, bahkan menjadi hama. Sesudah berpuasa Ulat berada di antara bunga-bunga
5. Ulat berganti nama atau status dari sebelum dan sesudah puasa menjadi Kupu-kupu
Jika Kita bisa mengambil nilai, ibrah [Pelajaran], dan hikmah pada dua cerita tersebut. Sungguh ini akan menjadi bekal Kita dalam menjalani ibadah shaum, ataupun ibadah Ramadhan yang lainnya. Sesungguhnya Puasa Kita sama dengan puasa dua hewan tersebut. Hanya yang membedakannya adalah niat dan tujuan puasa itu sendiri.
Di dalam Al quran surat al baqarah ayat 183 tegas dijelaskan tujuan puasa:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْکُمُ الصِّيَامُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِکُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,"
Dari ayat tersebut secara gamblang tujuan puasa Kita. Lantas bagaimana hubungannya dengan dua cerita tersebut?.
Penulis sudah mengatakan dari awal bahwasanya puasa Kita dengan ular dan ulat sama secara hakikat. Sesungguhnya contoh hasil puasa dua hewan tersebut adalah pilihan bagi Kita untuk motivasi Kita terhadap ibadah Ramadhan 1439 khususnya ibadah shaum ramadhan. Selama 1 bulan kita berpuasa apakah Kita mau yang hasilnya seperti ular yang tidak banyak perbedaan dari sebelumnya dan sesudah puasa. Atau seperti ulat yang punya banyak perbedaan dari sebelum berpuasa dan sesudah puasa.
Pergantian nama atau status yang diraih ulat menjadi kupu-kupu, menurut Penulis ini kesuksesan yang kita selaku muslim idam-idamkan. Kupu-kupu itu ibarat Taqwa yang Allah berikan sesuai Wahyu-Nya.
Demikian cerita pendek yang panjang akan hikmah. Cerita sempit yang luas akan makna. Semoga bisa kita terapkan nilai-nilai positif yang terdapat pada cerita tersebut
Wallahualam
Komentar
Posting Komentar