Langsung ke konten utama

Kajian "Mozbat"






 Manusia belahan Bumi manapun akan sulit melupakan "Masa Remaja". Karena saat itu Manusia mencari Idola, mencari jati diri, mencoba hal yang baru disana dan disini. Masa yang membentuk karakter, menciptakan sudut pandang. Kata Bang Roma : "Masa yang paling indah adalah Masa Remaja". Bung Karno menyebutkan: "Wahai Pemuda Penerus Bangsa Kalian adalah Agent of Change" dan banyak Orang menyebutnya Masa ini adalah Golden Age/ Masa emas Manusia dalam hidupnya, dan Alhamdulillah Kita habiskan Masa Remaja dengan Belajar di Pesantren

Jum'at dan Sabtu lalu Kami berkumpul kembali setelah dua tahun lulus dr Pesantren. Bahkan ada yang lebih dari dua tahun mungkin. Dalam acara Silaturahim Angkatan Mozbat tepatnya pada tanggal 29-30 Juni 2018 di Villa Bale Panghegar Ciawi, Tasikmalaya. Dalam acara tersebut ada agenda Kajian Malam. Disini Saya akan coba tulis apa yang Saya katakan pada Kajian tersebut:

Saudara-saudaraku yang dirahmati oleh Allah Swt. Pertama dan yang paling utama mari Kita panjatkan puji serta syukur kepada Allah Swt yang telah memberikan Kita ni'mat segala ni'mat. Seperti Ni'mat Islam, ni'mat Iman, ni'mat sehat, dsb. Sehingga kita masih bisa berkumpul, berjumpa, juga silaturahim. Semoga Kita termasuk Orang-orang yang bersyukur, karena sedikit sekali Orang-orang yang bersyukur "[Qaliilan Maa Tasykuruun]"

Shalawat juga salam mari kita curahkan kepada Nabi Muhammad Saw. Beliau adalah Seorang Revolusioner, yang mengubah Jazirah arab menjadi berperadaban. Dahulu ketika Anak perempuan lahir, Bapaknya langsung mengubur hidup-hidup bayi perempuan tersebut, karena Orangtuanya takut tidak mampu untuk memberi makan. Tetapi saat Nabi Muhammad Saw menyampaikan risalah Ilahi, Yang awalnya arab jahiliyah, saat itu berevolusi menjadi pencerahan-kemajuan. Semoga syafaatnya sampai kepada keluarganya, Sahabat, Tabiin, Tabiut, sampai juga kepada Kita Selaku Umatnya.

Saudara-saudaraku yang dirahmati oleh Allah Swt. Yang Saya hormati ketua Mozbat, Saudara Rahman. Saya banggakan Ketua pelaksana beserta jajarannya. Yang Saya cintai seluruh Keluarga Mozbat. Kita adalah Orang-orang yang beruntung sehingga bisa datang ke Lokasi untuk mempererat Tali Silaturahim.

Saudara-saudaraku yang dirahmati oleh Allah Swt. Didalam kesempatan yang mulia ini, mari berdoa untuk saudara-saudari Kita/ Mozbat yang sudah terlebih dahulu di Surga-Nya. Saudara Panji Anggara dan Saudari Wafa Amanatul Ghina. Semoga Mereka diberikan Tempat yang terbaik. Juga doa untuk Guru-guru Kita sudah senantiasa mendidik, semoga kualitas Guru-guru semakin baik. Guru: digugu dan ditiru

Saudara-saudaraku yang dirahmati oleh Allah Swt. Perlu Saya sampaikan. Saya didepan Saudara-saudara dan bicara/ ceramah kali ini adalah bukan suatu kepastian bahwasanya Saya paling terbaik diantara Saudara-saudara. Saya hanya berusaha menunaikan amanah panitia. Dan bisa saja Saudara-saudara yang lebih baik dari yang di depan dan yang bicara. Barangkali diantara Saudara-saudara kemarin ada yang infaqnya lebih besar, yang itikafnya sempurna, atau bahkan ada yang shaum syawalannya sudah selesai. "Balliguu Anni walau ayatan". Disini Kita saling belajar, Saya hanya pembicara dan forum ini bukanlah monolog, tapi dialog. Silahkan sanggah jika apa yang disampaikan keliru.

Saudara-saudaraku yang dirahmati oleh Allah Swt. Saudara-saudara tentu tahu Endang Soekamti. Band pop asal Yogyakarta ini sempat menggemparkan nusantara. Band yang beranggotakan tiga orang ini memberikan kejutan pahit kepada Masyarakat. Pada Juni 2016 lalu drummer Endang soekamti mengundurkan diri. Ia pamit dari dunia musik. Alasannya tidak diketahui. Tentu bukan karena masalah internal. Karena mereka semua menganggap endang soekamti bukan hanya band, tapi sahabat bahkan keluarga. Apa yang ingin Saya sampaikan?. Dalam kejadian tersebut memiliki hikmah. Drummer itu keluar dengan cara baik-baik. Meskipun personil endang soekamti sudah menahan beliau. Tp tdk berhasil. Hebatnya lagi endang soekamti tidak akan mencari orang lain untuk menggantikan posisi drummer tersebut. Dan mereka mengetakan kepada sang drummer: "Kami akan menunggu Anda kembali". Tahukah Saudara-saudara lagu/ single "Sampai jumpa" yang biasa dinyanyikan saat perpisahan sekolah-sekolah. Single tersebut keluar setelah beberapa hari kejadian tersebut/ sang drummer pamit. Berikut liriknya:

Endank Soekamti- "Sampai Jumpa"
Datang akan pergi
Lewat kan berlalu
Ada kan tiada
Bertemu akan berpisah

Awal kan berakhir
Terbit kan tenggelam
Pasang akan surut
Bertemu akan berpisah

Heii Sampai jumpa dilain hari
Untuk kita Bertemu lagi
Ku relakan dirimu pergi
Meskipun Ku tak siap untuk merindu
Ku tak siap Tanpa dirimu
Ku harap terbaik untukmu

Hikmah dari Saya dari kejadian cerita tersebut adalah bahwa sahabat/ keluarga haru memiliki hati yang besar nan dewasa dalam menyikapi setiap keputusan.
Saudara-saudaraku yang dirahmati oleh Allah Swt. Pada kesempatan kali ini saya tidak memberikan banyak dalil. Karna barusan saat khutbah jumat sudah cukup banyak. Seperti: Dari Jubair bin Mut’im bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ

“Tidaklah masuk surga orang yang suka memutus, (Memutus tali silaturahmi)”. [Mutafaqun ‘alaihi]. Dan,

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

“Barang siapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi”. [Muttafaqun ‘alaihi].

Tapi Saudara-saudara barangkali masih ingat dalil hadits yang berisi tiga amalan yang tidak terputus kelak sudah mati.
1. Shodaqotun Jariyah
2. Ilmu nafian
3. Walidun shalih

Point Satu dan dua tentu Insyaallah semua bisa mengamalkannya dengan semampunya. Tapi bagaimana dengan Orangtua yang tidak diberikan titipan/ anak oleh Allah Swt?, apakah Allah Swt tidak adil?, hanya memberikan Anak kepada sebagian Hamba-Nya saja. Saudara-saudara tentu banyak yang jawab "kan bisa adopsi anak". Itu tetap blom bisa menjawab pertanyaannya.

Saudara-saudaraku yang dirahmati oleh Allah Swt. Kita simpan dulu yang barusan. Kita tengok cerita selanjutnya. Dahulu di Jazirah arab ada seorang Pengemis buta. Ia duduk di bawah sebuah pohon. Beberapa menit kemudian lewatlah seorang kaya raya dengan untanya. Dengan sombongnya si kaya tersebut bilang kepada si pengemis: "Hey Pengemis, lihatlah Aku!. Aku orang kaya. Aku membawa banyak emas!". Si buta tidak merespon lebih, karena ia tidak bisa melihat. Si kaya tersebut melanjutkan perjalanannya.

Beberapa menit selanjutnya datanglah seorang anak kecil menghampiri si buta. Ternyata di hadapan si buta ada emasnya si kaya yang terjatuh. Kagetlah si anak kecil itu. Tetapi tidak lama kemudian anak kecil itu langsung mengambil emas tersebut dan membawa pulang.
Tidak lama dari itu si kaya balik lagi menghampiri si buta. Ia bertanya kepada si buta, "hai si buta, apakah kau lihat emas ku yang terjatuh?", si buta menjawab: "Tidak, aku buta, tidak bisa melihat", si kaya membalas: "Bohong kamu, disini tidak ada orang lain selain kamu". Si buta pun mempertahankan argumen sebelumnya. Si kaya pun tida mau kalan. Karena si kaya yakin bahwa si buta yang mengambil emas tersebut, lantas ia membunuhnya.
Dari cerita tersebut, Kita bisa menilai siapa pelaku dari semua itu. Dan tentu kita menyalakan anak kecil itu, karena dia si buta dibunuh.

Saudara-saudaraku yang dirahmati oleh Allah Swt. Berikut cerita seluruhnya. Jadi perlu diketahui bahwasanya anak kecil itu punya ayah. Ayahnya dulu bekerja pada Bos, bosnya itu adalah si kaya yg membunuh si buta. Ayahnya juga punya teman kerja, yaitu si buta yang tadi dibunuh sama sikaya. Dari sini Insyaallah pandangan Kita berbeda.
Ternyata semua itu adalah balasan/ Sunatullah. Si kaya yang dzalim dibalas dengan emasnya yang terjatuh. Si buta dibunuh pun juga balasan karena membunuh ayah dari si anak kecil tersebut. Ada satu nilai/ hikmah lagi yang perlu diingat. Bahwasanya terkadang Kita terlalu cepat menilai, menghakimi, menjudge orang lain sesuai pandangan Kita. Tanpa kita tabayyun. Kita terkadang lupa bahwasanya Allah mempunyai banyak rahasia. Kita menyalakan Mozbat yang tidak ikut sekarang. Kita anggap mereka apatis kepada kita, mereka so sibuk, dsb. Tapi kita belum tahu keadaan mereka sesungguhnya. Semoga kita bisa dewasa.

Terakhir, Saya ingin sampaikan pada Mozbat Famili, Kita segenerasi. Usia kita sama, Kita hidup dimasa yang sama. Tapi 10 tahun kedepan kita berbeda-beda dalam pemikiran, pekerjaan, jabatan, dsb. Mari kita optimalkan masa emas kita saat ini dengan karya, amalan yang bermanfaat. Gapai cita-cita saudara-saudara.
Ada orang yang ketika sma nya sudah berprestasi, Juara kelas, menemukan passionnya. Tapi ia masuk kampus yang bukan diharapkan. Ada yang pas di sekolahnya biasa saja tapi ia masuk kampus favorit. Ada yang baru menikah pada usia 30 bahkan 40. Ada yang sudah menikah tapi ia belum dikaruniai anak. Kesuksesan itu bagaimana kita memandangnya. Kalian akan sukses pada waktunya. Janganlah kita menilai kesuksesan seseorang dengan pikiran sempit kita. Teruslah bergerak dan. Berkarya
Saudara-saudaraku yang dirahmati oleh Allah Swt. Barangkali itu saja yang saya sampaikan. Sebelum ditutup ada juga yang perlu kita renungkan. Pemuda itu mengisi hidupnya diantara dua pilihan, kalo lagi ga taat, berarti ia sedang maksiat. Dan Kita adalah Orang-orang yang berlumur dosa. Tapi mengapa kita merasakan kenyamanan hidup?, karna ada amalan yang membuat Allah Swt senang kepada Kita, apa itu?, itu adalah silaturahim.

Demikian yang bisa saya sampaikan, kurang lebihnya mohon  dimaafkan, benarnya dari Allah Swt, salahnya dari  saya pribadi. Saya ucapkan terimakasih juga kepada mozbat family atas segala kebajikan saudara.
Wassalam

Komentar