Langsung ke konten utama

Belajar dari Pak. Ramlan [Wartawan Senior]: Silaturahim Muda-Tua memperkuat regenerasi


Kemarin tepatnya hari selasa tanggal 4 (empat) Desember 2018 adalah waktu yang bersejarah bagi episode kehidupan Saya. Saya berusaha memperkuat ukhwah kepada yang lain, memperbanyak jaringan, belajar langsung pada ahlinya, membaca sejarah dan mendatangkan Pelaku sejarah.

Saya bersama Ustadz. Hadi N. Ramadhan (Founder Tamadun) berkunjung silaturahim ke kediaman Pak. Ramlan. Tepat pukul 16.30 WIB di Jl. Akses UI, Depok. Pak. Ramlan adalah Wartawan Senior Abri. Usia yang sudah menginjak kepala tujuh ini masih cukup segar. Alumni Unpad Pro di ilmu komunikasi/ publishing ini memiliki sekitar 3000 Buku di rumah dinasnya. "Wajar, konsekuensi dari wartawan seperti demikian. Kita perlu seperti ensiklopedia", ujarnya. 

Pemilik Kartu Pers PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) ini juga Alumni HMI Kota Bandung dan Sekarang menjadi Anggota Persis Cimanggis. Beliau punya lima anak yang hampir seluruhnya sudah menyebar. Pertama yang Laki-laki di USA, Kedua Perempuan di Sukmajaya-Depok [Ketua. PC. Persis Sukmajaya], Ketiga Laki-laki di Bandung, Keempat laki-laki di Cileungsi, dan bungsu Perempuan di Depok. Intel kelahiran Bogor 8 August 1943 ini membudayakan diskusi dengan keluarganya, sampai kepada cucunya. Budaya literasi cukup kuat pada keluarga Pak. Ramlan.

Sosok pak. Ramlan adalah sosok inspiratif bagi Generasi Muda Indonesia. Permintaan Abri kepada pak. Ramlan akhir-akhir ini ditolak karna faktor u. Artinya kontribusi Beliau masih sangat dibutuhkan. 

Kita perlu belajar sejarah dan melihat pelaku sejarah dalam kehidupan sehari-hari, agar lebih bijaksana dalam masa depan. 

Wallahualam

Komentar