Langsung ke konten utama

Berikut Kisi2 Ujian Komprehensif Dan Cara mudah mempersiapkannya


Tinggal menghitung hari untuk menuju Sidang Proposal (Skripsi) dan Ujian Komprehensif bagi Mahasiswa tingkat (5) lima PAI dan KPI STAI Persis Jakarta. Kegiatan tersebut Insyaallah akan dilaksanakan pada Ahad, 16 Desember 2018 di Kampus STAI Persis Jakarta. Tentu hasil ini akan menentukan langkah Akademik bagi Para Mahasiswa. Maka dari itu Para Mahasiswa tentu tidak akan mensia-siakan dan mempersiapkan agar mendapat hasil yang sempurna. Penulis akan mencoba membantu meringkas mempersiapkan Materi singkat yang Insyaallah bisa mewakilkan seluruh materi yang akan diuji (Khusus KPI)

adapun tema kisi kisi ujian komprehensif KPI sebagai berikut :
1. Quran hadits seputar dakwah
2. Substansi, visi dan misi dakwah
3. Aspek2 dakwah mulai dari manajemen dakwah, khuluq da'i dan madu serta metode dakwah
4. Penjabaran dakwah islan dan non islam

Matkul yg perlu dikaji ulang :
1. Dasar manajemen
2. Quran dan hadits tentang dakwah
3. Pengantar ilmu dakwah
4. Teknik dan teknologi dakwah

A. DAWAH
Hadits-hadits Dakwah sangat banyak, karna Islam adalah agama dawah. Berikut 2 (dua) dari sekian banyak hadits dawah :

“Barang siapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka baginya pahala seperti orang yang melaksanakannya”

Rasulullah pernah bersabda: “Barangsiapa yang melihat kemungkaran, maka cegahlah dengan tanganmu, apabila belum bisa, maka cegahlah dengan mulutmu, apabila belum bisa, cegahlah dengan hatimu, dan mencegah kemungkaran dengan hati adalah pertanda selemah-lemah iman”

Setelah hadits, berikut kumpulan Ayat-Ayat dawah :

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Ali Imran [3]: 104)

كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللّهِ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْراً لَّهُم مِّنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (Q.S. Ali Imran [3]: 110)

Penyebaran Islam dimulai tak lama setelah wafat nabi Islam, Muhammad pada 632. Perdagangan yang terhubung ke banyak daerah telah membantu dalam penyebaran Islam. Selama hidupnya, komunitas Muslim di Semenanjung Arab hadir karena konversi ke Islam. Pada abad-abad pertama Islam masuk dan memiliki pertumbuhan cepat di bawah Kekhalifahan Rasyidin dan Umayyah.

Dinasti muslim segera didirikan dan selanjutnya kerajaan seperti Bani Abbasiyah, Murabitun, Seljuk Turki, Mughal di India dan Safawi di Persia serta Utsmani termasuk yang terbesar dan terkuat di dunia. Dunia Islam memiliki pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang canggih pada masa itu, ilmuwan, wisata, astronomi, dokter, dan filsuf telah memberikan kontribusi bagi keemasan Islam.

Perdagangan dan politik telah menyebabkan penyebaran Islam dari Mekah hingga Cina dan Indonesia, di mana komunitas Islam terbesar menetap di sana. Saat ini ada sekitar 1,1 miliar hingga 1,8 miliar muslim, menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia.

Rasul SAW. melakukan penyebaran islam tidak hanya dari perang, tetapi juga melalui surat kepada raja-raja timur tengah.

Rasul mengirim surat kepada raja-raja berikut: *Kisra (Kisrhous) dari Persia

Muqouqis dari Mesir
Negus An-Najasyi dari Ethiopia
Heraclius dari Byzantium/Hirah
Harits Al-Ghassani dari Gassan
Harits Al-Himsari dari Yaman
Gubernur Yaman dari Persi

Tahun-tahun awal ekspansi Islam digambarkan sangat buruk baik dalam bidang sosial, sejarah, maupun psikologis oleh beberapa sejarawan. Konsep sejarah ini didominasi oleh dua stereotip; dipopulerkan oleh Gibbon dalam bukunya Decline and Fall of the Roman Empire, bahwa seorang fanatik Arab berkuda keluar dari padang pasir dengan pedang di tangan yang satu dan Qur'an di tangan lainnya menawarkan salah satu sebagai pilihan kepada korbannya, namun "teori mengenai konversi paksa ini kini telah ditinggalkan, paling tidak dalam literatur ilmiah".

Meningkatnya konversi ke Islam sejajar dengan pertumbuhan yang cepat dari Kekaisaran Arab dalam abad pertama setelah Muhammad meninggal. Dinasti muslim segera didirikan di Afrika Utara, Afrika Barat, di seluruh Timur Tengah, dan Iran. Non-muslim tidak dikecualikan dari elit ekonomi selama kekhalifahan, tetapi non-muslim tunduk pada beberapa batasan kehidupan politik.

Devin De Weese, Devin A, "Islamization and Native Religion in the Golden Horde", Penn State Press, Sep 1, 1994, ISBN 0-271-01073-8
Fred Astren, "Karaite Judaism and Historical Understanding", Univ of South Carolina Press, Feb 1, 2004 ISBN 1-57003-518-0
Tobin Siebers, "Religion and the Authority of the Past", University of Michigan Press, Nov 1, 1993, ISBN 0-472-08259-0
Jonathan Berkey, "The Formation of Islam", Cambridge University Press, Jan 1, 2003, ISBN 0-521-58813-8
Goddard, Hugh Goddard, "Christians and Muslims: from double standards to mutual understanding", Routledge (UK), Oct 26, 1995 ISBN 0-7007-0364-0
Hourani, Albert, 2002, A History of the Arab Peoples, Faber & Faber, , ISBN 0-571-21591-2
Lapidus, Ira M. 2002, A History of Islamic Societies. Cambridge: Cambridge University Press.
Timothy M. Savage, Europe and Islam: Crescent Waxing, Cultures Clashing, The Washington Quarterly, Summer 2004. http://www.twq.com/04summer/docs/04summer_savage.pdf
Stoller, Paul. "Money Has No Smell: The Africanization of New York City," Chicago: University of Chicago Press ISBN 978-0-226-77529-6
Eaton, Richard M. The Rise of Islam and the Bengal Frontier, 1204-1760. Berkeley: University of California Press, c1993 1993.Online version last accessed on 1 May 2007
Peter van der Veer, "Religious Nationalism: Hindus and Muslims in India", University of California Press, Feb 7, 1994, ISBN 0-520-08256-7
P religion world.svg Artikel bertopik agama atau kepercayaan ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

B. MANAJEMEN
Pengertian Manajemen
Secara etimologi, kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti “seni melaksanakan dan mengatur”. Manajemen adalah suatu cara/seni mengelola sesuatu untuk dikerjakan oleh orang lain. Untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien yang bersifat masif, kompleks dan bernilai tinggi tentulah sangat dibutuhkan manajemen. Sebagai contoh, karya-karya seni peradaban manusia seperti menara Eifel, tembok besar Cina, candi Borobudur dan lain sebagainya merupakan hasil dari suatu proses manajemen yang sukses.

Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Ilmu Manajemen sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya Piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada orang yang melaksanakan manajemen sehingga mampu merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.

Fungsi Pokok Manajemen

Orang yang bergerak di bidang manajemen disebut “manajer”. Manajer berorientasi kepada pekerjaan, manusia, sumber daya dan pencapaian. Untuk dapat berjalan dan mencapai tujuan tertentu, maka manajer membutuhkan suatu wadah yang disebut dengan organisasi. Baik buruknya kualitas suatu organisasi di tentukan oleh baik buruknya seorang manajer dalam memilih sumber daya dan orang yang tepat untuk ditunjuk dan dipercayakan menempati kedudukan dalam organisasi tersebut. Seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi

Seorang manajer yang baik, adalah manajer yang mampu membentuk orang yang dapat menggantikannya. Tugas-tugas yang harus dilakukan seorang manajer adalah fungsi pokok manajemen, fungsi pokok manajemen tersebut adalah sebagai berikut:

Planning (merencanakan): Menetapkan tujuan dan menetukan cara-cara untuk mencapai tujuan.
Organizing (mengorganisasikan): Mengatur pekerjaan-pekerjaan, orang-orang dan sumber-sumber daya untuk mencapai tujuan.
Leading (memimpin): Memotivasi, mengarahkan, mendorong dan mempengaruhi orang-orang untuk bekerja keras meraih tujuan organisasi.
Controlling (mengontrol): Memantau kinerja, membandingkan dengan tujuan, dan mengambil langkah-langkah perbaikan.
Kepemimpinan merupakan sentral dari fungsi-fungsi manajemen tersebut, apabila digambarkan maka membentuk suatu bagan sebagai berikut:

Bagan Fungsi Manajemen

Teori Manajemen
Ada 6 macam teori manajamen diantaranya:

Aliran klasik: Aliran ini mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi manajemennya. Perhatian dan kemampuan manajemen dibutuhkan pada penerapan fungsi-fungsi tersebut.
Aliran perilaku: Aliran ini sering disebut juga aliran manajemen hubungan manusia. Aliran ini memusatkan kajiannya pada aspek manusia dan perlunya manajemen memahami manusia.
Aliran manajemen Ilmiah: aliran ini menggunakan matematika dan ilmu statistika untuk mengembangkan teorinya. Menurut aliran ini, pendekatan kuantitatif merupakan sarana utama dan sangat berguna untuk menjelaskan masalah manajemen.
Aliran analisis sistem: Aliran ini memfokuskan pemikiran pada masalah yang berhubungan dengan bidang lain untuk mengembangkan teorinya.
Aliran manajemen berdasarkan hasil: Aliran manajemen berdasarkan hasil diperkenalkan pertama kali oleh Peter Drucker pada awal 1950-an. Aliran ini memfokuskan pada pemikiran hasil-hasil yang dicapai bukannya pada interaksi kegiatan karyawan.
Aliran manajemen mutu: Aliran manajemen mutu memfokuskan pemikiran pada usaha-usaha untuk mencapai kepuasan pelanggan atau konsumen.
Prinsip-prinsip Umum Manajemen
Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah. Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori manajemen yang berasal dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari:

Pembagian kerja (division of work)
Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility)
Disiplin (discipline)
Kesatuan perintah (unity of command)
Kesatuan pengarahan (unity of direction)
Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri (subordination of individual interests to the general interests)
Pembayaran upah yang adil (renumeration)
Pemusatan (centralisation)
Hirarki (hierarchy)
Tata tertib (order)
Keadilan (equity)
Stabilitas kondisi karyawan (stability of tenure of personnel)
Inisiatif (Inisiative)
Semangat kesatuan (esprits de corps)
Piramida Kekuasaan dan Jenjang Manajemen
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak).

Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).

Manajemen tingkat menengah (middle management) mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.

Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer, bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).

Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan permintaan pekerjaan.

Keterampilan (Skill) Yang Dituntut Bagi Seorang Manajer
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:

Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga merupakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.

Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.

Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.

Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:

Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.

Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.

Kesimpulan
Manajemen adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Fungsi kepemimpinan merupakan kunci yang paling utama dalam kegiatan manajemen, maka dari itu peran seorang manajer sangatlah penting. Untuk membuat orang lain mengerjakan sesuatu mencapai suatu tujuan organisasi tentu bukanlah hal yang mudah, karena dibutuhkan seni dan skill dari seorang manajer yang handal. Manajer handal yang baik adalah manajer yang mampu membentuk orang lain sebagai pengganti dirinya. Keberadaan manajer yang handal merupakan aset terbesar sebuah organisasi atau perusahaan yang sangat bernilai.

Ada banyak teori mengenai manajemen yang efektif dan efisien, bahkan antara teori yang satu dan lainnya dapat saling bertolak belakang. Dalam pengaplikasiannya manajemen yang efektif dan efisien dapat dilakukan oleh seorang manajer dengan berbagai teori yang berbeda seusia dengan situasi dan kondisi. Definisi dari manajemen itu sendiri, belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.

Referensi
Barrett, Richard (2003). Vocational Business: Training, Developing and Motivating People – Business & Economics– halaman 51.
Griffin, R. (2006). Business, 8th Edition. NJ: Prentice Hall.
Lee Katz, Robert (1974). Skills of an Effective Administrator. Harvard Business Press.
Oxford English Dictionary
Sunaryo, Widodo. Pengantar Pemahaman Tentang Manajemen. Slide Presentasi Program Pascasarjana Universitas Pakuan.
Wikipedia.org. Manajemen. [Online] Diakses 14 September 2014.
Kategori: Artikel, Manajemen
Tag: Fungsi Pokok Manajemen, Keterampilan (Skill) Yang Dituntut Bagi Seorang Manajer, Pengertian Manajemen, Piramida Kekuasaan dan Jenjang Manajemen, Prinsip-prinsip Umum Manajemen, Teori Manajemen
Tinggalkan sebuah Komentar
Blog Yoga Permana Wijaya

C. PENUTUP

sebelum di akhir, ada yang perlu diingat dan diamalkan bahwasanya cara mudah mempersiapkan Ujian Komprehensif tersebut sebagai berikut :
1. Niat yang kuat
2. Siapkan materi
3. Kuatkan mental
4. Berdoa dan restu Orangtua
5. Tawakal

Wallahualam, semoga bermanfaat
Salam toga

Komentar